Jakarta-Humas: Bagi insan yang beragama, menjatuhkan putusan yang adil bukan sekedar aktivitas profesi, tetapi memiliki aspek transendental yang mendasar. Sebab, bagi orang beriman setiap ijtihad atau olah pikiran berlandaskan keilmuan yang disumbangkan hakim setiap kali memutus perkara merupakan amal kebaikan yang bernilai di sisi Allah.
Demikian disampaikan Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., saat memimpin prosesi wisuda purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Drs. H. M. Manshur, S.H., M.H., pada Kamis, 24 Februari 2022 secara virtual.
Keadilan, ia menambahkan, merupakan legacy terbaik yang dapat dipersembahkan seorang hakim bagi bangsa dan negara. Bagi seorang hakim, pengabdian terbaiknya kepada bangsa dan negara adalah dengan memberikan putusan-putusan yang adil bagi masyarakat pencari keadilan.
“Kita harus selalu menyadari, bahwa pada akhirnya, kita semua akan menjadi bagian dari sejarah. Oleh karena itu, tugas kita hari ini adalah berusaha mempersembahkan karya dan amal terbaik, agar nama kita dikenang harum dalam catatan sejarah,” ujarnya.
“Sesungguhnya manusia akan menjadi cerita bagi generasi penerusnya, maka jadikan hidupmu buah tutur yang baik bagi orang-orang sesudahmu,” ungkapnya mengutip Ibnu Duraid al-Azdi, seorang pujangga yang hidup di abad ke sepuluh Masehi.
KEIKHLASAN ADALAH KUNCI
Drs. H. M. Manshur, S.H., M.H. merupakan Hakim Agama yang telah lebih kurang 39 (tiga puluh sembilan) bertugas sebagai hakim dan aparatur peradilan. Sebagai sesama hakim karir, Ketua Mahkamah Agung bisa merasakan bagaimana beratnya berpindah tugas dari satu pulau ke pulau lain seperti yang dialami para hakim. Bahkan terkadang harus berpisah meninggalkan keluarga tercinta.
“Tapi yakinlah, jika semua itu dijalani dengan penuh keikhlasan dan semangat pengabdian, semuanya akan menjadi kenangan manis dan romantika indah yang mewarnai perjalanan hidup kita,” ungkap mantan Ketua Pengadilan Negeri Bandung.
Ia menambahkan keikhlasan adalah motor penggerak yang akan membuat orang tak kenal lelah mempersembahkan bakti pada negeri. Keikhlasan pula yang menjadi kunci, yang akan mengantar seorang Hakim menuju gerbang keberhasilan hingga akhir masa pengabdiannya.
“Saya yakin, toga hijau yang selama ini melekat di tubuh Bapak Drs. H. M. Manshur, S.H., M.H. akan menjadi saksi dari keadilan yang telah beliau sampaikan melalui palu sidang dan putusan yang diucapkannya,” katanya.
Di akhir sambutannya, Prof. Syarifuddin mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas pengabdian Drs. H. M. Manshur, S.H., M.H., yang cukup panjang dan memberikan andil atas kemajuan yang dicapai khususnya pada setiap tempat penugasan.
“Dengan disertai rasa syukur dan bangga, saya melepas selaku Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda memasuki Purnabakti. Dan tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada Ibu dan putranya yang telah dengan setia mendampingi Bapak Drs. H. M. Manshur, S.H., M.H., selama bertugas di jajaran Peradilan,” ungkapnya.
Turut hadir pada acara ini yaitu Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidnag Non yudisial, Ketua kamar Pembinaan Mahkamah Agung, Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung, serta para pejabat Eselon I pada Mahkamah Agung. (azh/RS)
Sumber : www.mahkamahagung.go.id